Rabu, 13 Juni 2018

http://majalahasri.com/berbagai-barang-yang-harus-dikeluarkan-dari-dapur/

 
Dapur merupakan salah satu bagian terpenting di dalam rumah. Selain fungsinya, tampilan dapur juga bisa menunjang keseluruhan interior rumah. Namun, dapur yang selalu bersih dan rapi seperti yang dibayangkan tidaklah mudah untuk diciptakan. Kenyataannya, selalu banyak barang, ruang yang tidak cukup besar, dan bagian-bagian dapur yang kotor.
Sekalipun hal tersebut tidak terhindarkan, bukan berarti tidak ada usaha yang bisa dilakukan. Setidaknya, Anda dapat membuat dapur lebih rapi dengan mengurangi berbagai barang yang tidak diperlukan. Dengan begitu, dapur dapat lebih tertata dan bersih. Selain itu, cara ini juga bisa menciptakan lebih banyak space dalam area tersebut.
Barang-barang apa saja? Ini dia di antaranya.

Home Appliances yang Rusak

Kegiatan memasak membutuhkan banyak benda atau home appliances yang harus disediakan. Hal ini tidak menutup kemungkinan, ada satu atau dua yang rusak dan dibiarkan begitu saja sehingga mengganggu tampilan dapur dan hanya “memakan” tempat. Jangan biarkan benda-benda rusak seperti itu didiamkan di dapur, segera perbaiki atau singkirkan sehingga dapur tidak dipenuhi oleh berbagai barang yang tidak perlu.

Peralatan Makan yang Tidak Lagi Digunakan

Memiliki peralatan makan dalam jumlah yang cukup banyak terkadang sudah biasa bagi sebagian orang. Namun, nyatanya tidak semua peralatan makan tersebut digunakan sehingga hanya disimpan. Akhirnya, peralatan makan berdebu, patah, atau rusak. Ada baiknya, untuk menggilir penggunaan peralatan makan sehingga semuanya dapat terpakai atau simpan dengan rapi dan keluarkan hanya saat diperlukan.

Spons yang Sudah Tidak Layak Pakai

Tidak jarang orang menggunakan spons yang sudah tipis dan jelek untuk mencuci piring. Meskipun tidak ada larangan, spons untuk mencuci piring tersebut sebaiknya diganti dengan yang baru sehingga dapat berfungsi maksimal.

Makanan atau Minuman yang Sudah Tidak Bisa Dimakan

Menumpuk makanan atau jajanan sudah hal biasa bagi sebagian orang, tetapi kesibukan terkadang membuat makanan tersebut tidak tersentuh dan akhirnya tidak bisa lagi dimakan. Bersihkan makanan dan minuman tersebut dari dapur atau kulkas di rumah agar kegiatan memasak lebih mudah dan lebih nyaman.

Kantong Plastik yang Menumpuk

Walau tidak semua orang menyimpan kantong plastik sisa belanja, tidak jarang pula plastik tersebut hanya didiamkan di dapur sehingga memberikan kesan dapur yang berantakan. Jika berniat untuk memakainya kembali, sebaiknya simpan plastik dengan rapi di salah satu lemari. Dengan begitu, akan lebih mudah pula bagi Anda untuk mencarinya.
Foto: Tri R.






Tips Membersihkan Kaca Kamar Mandi Yang Berjamur

 Intensitas pemakaian yang rutin serta cipratan air dan sabun membuat dinding kaca kamar mandi rentan terkena jamur. Lama kelamaan kaca akan berubah menjadi buram karena tertutup lapisan minyak, kerak kapur air, buih yang mengering, dan jamur.

Oleh sebab itu, rutinlah membersihkan dinding kaca kamar mandi, minimal membilasnya dengan air bersih setiap kali selesai mandi. Kemudian biarkan pintu atau jendela tetap terbuka untuk mengalirkan udara, sehingga ruangan tidak terasa lembab dan menghindari tumbuhnya jamur pada permukaan dinding kaca.
Gunakan cairan pembersih kaca untuk mengatasi bercak air atau lapisan sabun yang mengering pada pintu kaca shower. Sebagai alternatif, buatlah sendiri pembersih yang merupakan campuran cuka dan air dengan takaran sebanding. Oles atau semprotkan larutan cuka ini pada bercak, lalu diamkan selama lima menit sebelum membilasnya dengan air hangat. Untuk kerak yang sangat membandel, oleskan cuka langsung pada bercak.
Jamur juga dapat disingkirkan menggunakan karbol atau produk pembersih jamur kaca yang mengandung hidrogen peroksida. Kebanyakan produk pembersih berbentuk semprotan yang kemudian mudah diseka dengan lap bersih.
Foto :




Memasang Keramik dengan Sistem Interlok

 

Keramik umumnya selalu menjadi pilihan banyak orang untuk penutup lantai atau pelapis dinding. Material ini digemari tentunya bukan tanpa alasan, keramik lebih tahan dalam banyak aspek, seperti tahan beban, gores, noda, dan memiliki daya serap air yang rendah. Spesifikasi keramik untuk pelapis dinding dan penutup lantai pun sudah terbagi jelas, serta memiliki ukuran yang bervariasi.
Tampilan keramik juga sudah jauh berkembang sehingga dapat disesuaikan dengan beragam gaya dan konsep desain masa kini. Salah satu yang cukup banyak diterapkan saat ini ialah memasang keramik dengan sistem interlok. Bila keramik biasa bentuknya kotak atau persegi, keramik jenis memilki bentuk yang berbeda tergantung corak dan motifnya. Setiap keping keramik dapat berlekuk-lekuk dan memiliki sambungan bergigi yang memungkinkan satu dengan yang lain mengunci saat proses pemasangan.


Pemasangan yang presisi ini dapat pula menghilangkan tampilan nat pada permukaan dinding atau lantai sehingga menghasilkan penutup yang lebih natural. Terlebih lagi, bila yang keramik digunakan bercorak batu alam, tampilannya akan lebih alami karena sistem interlok dapat menyamarkan batas antarkeramik.
Sistem interlok pada keramik ini dapat diterapkan dalam berbagai ukuran, misalnya 40 cm x 40 cm. Selain itu, sama halnya dengan keramik biasa, keramik interlok juga terdiri dari banyak corak dan motif, dari yang natural hingga yang berkesan vintage. Dengan begini, keramik tidak hanya dapat menyesuaikan dengan konsep atau gaya rumah, tapi sekaligus menjadi nilai tambah bagi tampilan rumah.








Apa Beda Cat Eksterior dan Interior?

 

Memilih cat untuk rumah tidak hanya mengenai warna. Sekalipun warna selalu menjadi bahan pertimbangan, keamanan dan kualitas cat juga merupakan faktor penting yang tak boleh dilupakan. Begitu pula dengan penggunaan cat untuk eksterior dan interior juga harus dibedakan. Sekalipun terdengar sepele, tetapi penggunaan keduanya dapat memberi dampak yang berbeda bagi dinding di rumah.
Lalu, kenapa perlu dibedakan? Jawabannya karena kedua jenis cat ini memiliki fungsi yang berbeda. Cat interior berfungsi untuk menambah nilai estetis ruangan dalam rumah. Sementara cat eksterior, tidak hanya mempercantik tampilan luar, tapi juga pelindung dinding terhadap segala cuaca. Cat interior jelas tidak bisa digunakan untuk bagian luar, tetapi eksterior masih bisa digunakan pada ruang dalam rumah.


Cat interior memiliki tampilan lapisan cat dan warna yang halus. Cat ini dibuat dengan bahan-bahan yang cenderung mudah dibersihkan, tahan goresan, serta antinoda. Untuk cat eksterior, dibuat dengan tujuan tahan terhadap terpaan sinar matahari, hujan, perubahan suhu, serta perubahan cuaca yang dapat menimbulkan kerusakan. Karena itu, cat ini dibuat dengan bahan-bahan yang dapat tahan lama, antijamur, dan tidak cepat memudar.
Selain itu, dilihat dari resin, kedua cat tersebut umumnya memiliki sifat yang berbeda untuk mengikat pigmen di dinding. Resin pada cat eksterior umumnya lebih lembut karena cat tersebut seharusnya tahan terhadap cuaca maupun kelembapan yang tinggi. Beda lagi dengan resin pada cat interior yang cenderung lebih kaku sehingga kuat dari serangan jamur.
Nah, mulai sekarang bedakan penggunaan kedua cat tersebut pada rumah demi hasil yang lebih efektif dan tentu saja agar dapat menghemat pengeluaran dana perbaikan. Selamat mengecat!
Foto: Ahkamul, Tri
*dari berbagai sumber






Hadapi Musim Hujan, Segera Cek Kondisi Rumah!

 

 Ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan saat memasuki musim hujan, diantaranya adalah memeriksa kondisi fisik bangunan rumah. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari masalah yang umum terjadi saat musim hujan, seperti atap bocor, dinding rembes atau saluran air yang tersumbat. Oleh sebab itu, segeralah memperbaiki bagian rumah yang bermasalah agar Anda tak perlu merasa khawatir lagi saat hujan turun tanpa henti.

Cek Kondisi Atap

Cek kondisi atap rumah untuk mengetahui apakah ada genteng yang bergeser, retak atau perlu segera diperbaiki. Tidak ada salahnya juga jika Anda melapisi genteng dengan cat waterproof atau anti bocor. Jika Anda memiliki pohon berdaun rindang, bersihkan sampah dan dedaunan yang mungkin menumpuk di genteng agar tidak menyumbat aliran air hujan sekaligus mencegah terjadinya kebocoran pada atap.

Cek Kondisi Saluran Air

Kondisi saluran air menjadi hal penting yang harus Anda perhatikan saat musim hujan. Saluran air yang tidak lancar beresiko menimbulkan genangan air hingga menyebabkan terjadinya banjir. Periksa apakah ada kotoran yang menyumbat di saluran air, jangan ragu untuk memanggil tukang apabila Anda mendeteksi adanya kerusakan atau kebocoran. cek juga ukuran pipa saluran pembuangan air sehingga nantinya cukup sebagai penghantar air. Sebaiknya pipa dipasang miring agar tidak terjadi genangan air yang membawa sampah/kotoran.
Sedangkan untuk saluran air yang berada di luar rumah, Anda perlu melakukan pengecekan bersama warga lainnya untuk membersihkan saluran air dari sampah agar air dapat mengalir dengan lancar.

Cek Kondisi Dinding

Pastikan Anda sudah melapisi dinding rumah, terutama dinding fasad yang rentan terkena cipratan atau siraman air hujan dengan cat weathercoat yang anti air. Jika dibiarkan tanpa perlindungan, dinding akan menjadi lembab, mengelupas dan berjamur.

Cek Kondisi Jaringan Kabel Listrik

Meskipun terlihat sepele, namun permasalahan pada jaringan kabel listrik akan menimbulkan masalah yang sangat fatal. Oleh sebab itu cek kondisi kabel listrik pada lampu taman, teras dan sambungan-sambungan kabel sehingga pemasangan harus aman dan tertutup, gunakan aliran DC untuk lampu-lampu taman karena tidak menghantarkan listrik.
Foto : lifechangechoices.com






Tidak ada komentar:

Posting Komentar