Dapur merupakan salah satu bagian
terpenting di dalam rumah. Selain fungsinya, tampilan dapur juga bisa
menunjang keseluruhan interior rumah. Namun, dapur yang selalu bersih
dan rapi seperti yang dibayangkan tidaklah mudah untuk diciptakan.
Kenyataannya, selalu banyak barang, ruang yang tidak cukup besar, dan
bagian-bagian dapur yang kotor.
Sekalipun hal tersebut tidak
terhindarkan, bukan berarti tidak ada usaha yang bisa dilakukan.
Setidaknya, Anda dapat membuat dapur lebih rapi dengan mengurangi
berbagai barang yang tidak diperlukan. Dengan begitu, dapur dapat lebih
tertata dan bersih. Selain itu, cara ini juga bisa menciptakan lebih
banyak space dalam area tersebut.
Barang-barang apa saja? Ini dia di antaranya.
Home Appliances yang Rusak
Kegiatan memasak membutuhkan banyak benda atau home appliances
yang harus disediakan. Hal ini tidak menutup kemungkinan, ada satu atau
dua yang rusak dan dibiarkan begitu saja sehingga mengganggu tampilan
dapur dan hanya “memakan” tempat. Jangan biarkan benda-benda rusak
seperti itu didiamkan di dapur, segera perbaiki atau singkirkan sehingga
dapur tidak dipenuhi oleh berbagai barang yang tidak perlu.
Peralatan Makan yang Tidak Lagi Digunakan
Memiliki peralatan makan dalam jumlah
yang cukup banyak terkadang sudah biasa bagi sebagian orang. Namun,
nyatanya tidak semua peralatan makan tersebut digunakan sehingga hanya
disimpan. Akhirnya, peralatan makan berdebu, patah, atau rusak. Ada
baiknya, untuk menggilir penggunaan peralatan makan sehingga semuanya
dapat terpakai atau simpan dengan rapi dan keluarkan hanya saat
diperlukan.
Spons yang Sudah Tidak Layak Pakai
Tidak jarang orang menggunakan spons
yang sudah tipis dan jelek untuk mencuci piring. Meskipun tidak ada
larangan, spons untuk mencuci piring tersebut sebaiknya diganti dengan
yang baru sehingga dapat berfungsi maksimal.
Makanan atau Minuman yang Sudah Tidak Bisa Dimakan
Menumpuk makanan atau jajanan sudah hal
biasa bagi sebagian orang, tetapi kesibukan terkadang membuat makanan
tersebut tidak tersentuh dan akhirnya tidak bisa lagi dimakan. Bersihkan
makanan dan minuman tersebut dari dapur atau kulkas di rumah agar
kegiatan memasak lebih mudah dan lebih nyaman.
Kantong Plastik yang Menumpuk
Walau tidak semua orang menyimpan
kantong plastik sisa belanja, tidak jarang pula plastik tersebut hanya
didiamkan di dapur sehingga memberikan kesan dapur yang berantakan. Jika
berniat untuk memakainya kembali, sebaiknya simpan plastik dengan rapi
di salah satu lemari. Dengan begitu, akan lebih mudah pula bagi Anda
untuk mencarinya.
Foto: Tri R.
Tips Membersihkan Kaca Kamar Mandi Yang Berjamur
Intensitas pemakaian yang rutin serta cipratan air dan sabun membuat dinding kaca kamar mandi rentan terkena jamur. Lama kelamaan kaca akan berubah menjadi buram karena tertutup lapisan minyak, kerak kapur air, buih yang mengering, dan jamur.
Oleh sebab itu, rutinlah membersihkan
dinding kaca kamar mandi, minimal membilasnya dengan air bersih setiap
kali selesai mandi. Kemudian biarkan pintu atau jendela tetap terbuka
untuk mengalirkan udara, sehingga ruangan tidak terasa lembab dan
menghindari tumbuhnya jamur pada permukaan dinding kaca.
Gunakan cairan pembersih kaca untuk mengatasi bercak air atau lapisan sabun yang mengering pada pintu kaca shower.
Sebagai alternatif, buatlah sendiri pembersih yang merupakan campuran
cuka dan air dengan takaran sebanding. Oles atau semprotkan larutan cuka
ini pada bercak, lalu diamkan selama lima menit sebelum membilasnya
dengan air hangat. Untuk kerak yang sangat membandel, oleskan cuka
langsung pada bercak.
Jamur juga dapat disingkirkan
menggunakan karbol atau produk pembersih jamur kaca yang mengandung
hidrogen peroksida. Kebanyakan produk pembersih berbentuk semprotan yang
kemudian mudah diseka dengan lap bersih.
Foto :
Memasang Keramik dengan Sistem Interlok
Keramik umumnya selalu menjadi pilihan
banyak orang untuk penutup lantai atau pelapis dinding. Material ini
digemari tentunya bukan tanpa alasan, keramik lebih tahan dalam banyak
aspek, seperti tahan beban, gores, noda, dan memiliki daya serap air
yang rendah. Spesifikasi keramik untuk pelapis dinding dan penutup
lantai pun sudah terbagi jelas, serta memiliki ukuran yang bervariasi.
Tampilan keramik juga sudah jauh
berkembang sehingga dapat disesuaikan dengan beragam gaya dan konsep
desain masa kini. Salah satu yang cukup banyak diterapkan saat ini ialah
memasang keramik dengan sistem interlok. Bila keramik biasa bentuknya
kotak atau persegi, keramik jenis memilki bentuk yang berbeda tergantung
corak dan motifnya. Setiap keping keramik dapat berlekuk-lekuk dan
memiliki sambungan bergigi yang memungkinkan satu dengan yang lain
mengunci saat proses pemasangan.
Pemasangan yang presisi ini dapat pula menghilangkan tampilan nat
pada permukaan dinding atau lantai sehingga menghasilkan penutup yang
lebih natural. Terlebih lagi, bila yang keramik digunakan bercorak batu
alam, tampilannya akan lebih alami karena sistem interlok dapat
menyamarkan batas antarkeramik.
Sistem interlok pada keramik ini dapat
diterapkan dalam berbagai ukuran, misalnya 40 cm x 40 cm. Selain itu,
sama halnya dengan keramik biasa, keramik interlok juga terdiri dari
banyak corak dan motif, dari yang natural hingga yang berkesan vintage.
Dengan begini, keramik tidak hanya dapat menyesuaikan dengan konsep
atau gaya rumah, tapi sekaligus menjadi nilai tambah bagi tampilan
rumah.
Apa Beda Cat Eksterior dan Interior?
Memilih cat untuk rumah tidak hanya
mengenai warna. Sekalipun warna selalu menjadi bahan pertimbangan,
keamanan dan kualitas cat juga merupakan faktor penting yang tak boleh
dilupakan. Begitu pula dengan penggunaan cat untuk eksterior dan
interior juga harus dibedakan. Sekalipun terdengar sepele, tetapi
penggunaan keduanya dapat memberi dampak yang berbeda bagi dinding di
rumah.
Lalu, kenapa perlu dibedakan? Jawabannya
karena kedua jenis cat ini memiliki fungsi yang berbeda. Cat interior
berfungsi untuk menambah nilai estetis ruangan dalam rumah. Sementara
cat eksterior, tidak hanya mempercantik tampilan luar, tapi juga
pelindung dinding terhadap segala cuaca. Cat interior jelas tidak bisa
digunakan untuk bagian luar, tetapi eksterior masih bisa digunakan pada
ruang dalam rumah.
Cat interior memiliki tampilan lapisan
cat dan warna yang halus. Cat ini dibuat dengan bahan-bahan yang
cenderung mudah dibersihkan, tahan goresan, serta antinoda. Untuk cat
eksterior, dibuat dengan tujuan tahan terhadap terpaan sinar matahari,
hujan, perubahan suhu, serta perubahan cuaca yang dapat menimbulkan
kerusakan. Karena itu, cat ini dibuat dengan bahan-bahan yang dapat
tahan lama, antijamur, dan tidak cepat memudar.
Selain itu, dilihat dari resin, kedua
cat tersebut umumnya memiliki sifat yang berbeda untuk mengikat pigmen
di dinding. Resin pada cat eksterior umumnya lebih lembut karena cat
tersebut seharusnya tahan terhadap cuaca maupun kelembapan yang tinggi.
Beda lagi dengan resin pada cat interior yang cenderung lebih kaku
sehingga kuat dari serangan jamur.
Nah, mulai sekarang bedakan penggunaan
kedua cat tersebut pada rumah demi hasil yang lebih efektif dan tentu
saja agar dapat menghemat pengeluaran dana perbaikan. Selamat mengecat!
Foto: Ahkamul, Tri
*dari berbagai sumber
Hadapi Musim Hujan, Segera Cek Kondisi Rumah!
Ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan saat memasuki musim hujan, diantaranya adalah memeriksa kondisi fisik bangunan rumah. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari masalah yang umum terjadi saat musim hujan, seperti atap bocor, dinding rembes atau saluran air yang tersumbat. Oleh sebab itu, segeralah memperbaiki bagian rumah yang bermasalah agar Anda tak perlu merasa khawatir lagi saat hujan turun tanpa henti.
Cek Kondisi Atap
Cek kondisi atap rumah untuk mengetahui
apakah ada genteng yang bergeser, retak atau perlu segera diperbaiki.
Tidak ada salahnya juga jika Anda melapisi genteng dengan cat waterproof
atau anti bocor. Jika Anda memiliki pohon berdaun rindang, bersihkan
sampah dan dedaunan yang mungkin menumpuk di genteng agar tidak
menyumbat aliran air hujan sekaligus mencegah terjadinya kebocoran pada
atap.
Cek Kondisi Saluran Air
Kondisi saluran air menjadi hal penting
yang harus Anda perhatikan saat musim hujan. Saluran air yang tidak
lancar beresiko menimbulkan genangan air hingga menyebabkan terjadinya
banjir. Periksa apakah ada kotoran yang menyumbat di saluran air, jangan
ragu untuk memanggil tukang apabila Anda mendeteksi adanya kerusakan
atau kebocoran. cek juga ukuran pipa saluran pembuangan air sehingga
nantinya cukup sebagai penghantar air. Sebaiknya pipa dipasang miring
agar tidak terjadi genangan air yang membawa sampah/kotoran.
Sedangkan untuk saluran air yang berada
di luar rumah, Anda perlu melakukan pengecekan bersama warga lainnya
untuk membersihkan saluran air dari sampah agar air dapat mengalir
dengan lancar.
Cek Kondisi Dinding
Pastikan Anda sudah melapisi dinding
rumah, terutama dinding fasad yang rentan terkena cipratan atau siraman
air hujan dengan cat weathercoat yang anti air. Jika dibiarkan tanpa perlindungan, dinding akan menjadi lembab, mengelupas dan berjamur.
Cek Kondisi Jaringan Kabel Listrik
Meskipun terlihat sepele, namun
permasalahan pada jaringan kabel listrik akan menimbulkan masalah yang
sangat fatal. Oleh sebab itu cek kondisi kabel listrik pada lampu taman,
teras dan sambungan-sambungan kabel sehingga pemasangan harus aman dan
tertutup, gunakan aliran DC untuk lampu-lampu taman karena tidak
menghantarkan listrik.
Foto : lifechangechoices.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar