Erwin Aksa: Seluruh Pekerja
Konstruksi Harus Tersertifikasi
Januari
25
/ 2018
14:25 WIB
Oleh : Yanita Petriella &
Irene Agustine
Share this post :
Erwin Aksa: Seluruh Pekerja
Konstruksi Harus Tersertifikasi
Pekerja konstruksi saat peresmian
Pembukaan Percepatan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi di Stadion Utama
Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (19/10). - ANTARA/Puspa Perwitasari
Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Ketua
Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Konstruksi dan Infrastruktur
Erwin Aksa mendorong agar seluruh pekerja konstruksi yang berada di lapangan
harus tersertifikasi sesuai dengan bidang mereka.
Hal tersebut disampaikan Erwin
merespons banyaknya kasus kecelakaan konstruksi pada proyek pembangunan
nasional. Terakhir, pada Senin (22/1/2018) box girder bentang P28-P29 di area
kerja proyek kereta api ringan (light rail transit/LRT) Velodrome—Kelapa Gading
jatuh dan mengakibatkan lima korban.
BACA JUGA :
Kecelakaan Konstruksi Marak, Kadin Ingin Cari Solusi
Siapa Bilang Pekerja Konstruksi Kita Tak Kompetitif!
umat, Pemerintah Akan Beberkan Hasil Audit Kecelakaan Sejumlah Proyek
Saat ini, Erwin mengatakan bahwa
masifnya proyek infrastruktur di Indonesia tidak sesuai dengan pertumbuhan
sumber daya manusia di bidang konstruksi. Menurutnya, jumlah lulusan insinyur
di dalam negeri masih belum mencukupi kebutuhan industri. Bahkan, banyak dari
lulusan teknik sipil tersebut malah beralih ke pekerjaan lain karena dinilai
lebih menjanjikan, seperti di perbankan.
“Kesimpulan yang bisa kita tarik
adalah memperkuat pengawasan dan sertifikasi. Para pelaku dan mandor yang ada
di lapangan harus ada sertifikasi, kalau ada yang belum bagaimana caranya
mereka itu bisa tersertifikasi,” katanya saat membuka Focus Group
Discussion tentang Kecelakaan
Konstruksi, di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (25/1/2018).
Erwin mengkhawatirkan karena
sumber daya manusia (SDM) yang kurang, sedangkan proyek banyak, ada
kecenderungan menggunakan SDM yang baru lulus atau bahkan anak magang untuk
ditempatkan di proyek besar yang berisiko. Padahal belum ada bukti mereka sudah
tersertifikasi pada bidangnya.
“Kita kekurangan SDM. Ditakutkan
juga, misalnya, orang yang belum pantas jadi project manager, malah sudah naik level
padahal dia belum cukup ahli untuk di sini. Kita terlambat mencetak engineer
saat proyek infrastruktur tengah banyak begini,” katanya.
Annual Meetings IMF-World Bank
tengah digelar di Bali selama 8-14 Oktober. Sebagai media partner, Bisnis.com
akan melaporkan berbagai isu yang dibahas, ikuti perkembangan informasinya di
sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar